Prestisius

Miris.

Belakangan saya lihat generasi milenial ini makin kacau,

Kebanyakan berpikir bahwa prestisius itu ajang 4-5 tahunan dan ajang fashion show jaket almamater yang dipakai.

Seakan lupa kalau yang paling penting dalam ilmu dunia itu satu. Namanya passion. Artinya gairah. Gairah artinya perasaan antusiasme atau kegembiraan yang kuat akan sesuatu atau tentang melakukan sesuatu.

Menyedihkan kalau masih berpikiran

“Yang penting gue kuliah di IU, BTI, MGU, DAPNU, PIDNU. Kalau udah dapet ya jalanin aja, nanti juga nyaman”

Pertanyaan terbesar adalah :

Apakah tidak cukup untuk belajar yang hal kita tidak kita minati selama 12 tahun?

Sejak awal, sebenarnya yang patut disalahkan adalah kurikulum yang tidak membuat pelajar menemukan passion nya sejak awal.

Tetapi, salah juga bagi pelajar yang tidak mau mencari tau passion sendiri. Kesannya “chill mode : on” atau prinsip hidup “let it flow”, sebenarnya let it flow itu asik; tapi kalau tidak dibarengi usaha ya fatal.

Sekarang ramai pengumuman SNMPTN. Banyak yang lolos ke universitas ternama, ada juga yang lolos ke universitas biasa-biasa aja.

Saya amati, yang berhasil masuk ke universitas ternama diberi ucapan layaknya dapat Grammy. Banyak yang senang, banyak pula yang iri. Tepukan dan pelukan dari sana sini.

Beda saat diketahui masuk universitas biasa-biasa aja. Sehingga menimbulkan kesan

“Apa spesialnya? tiga tahun capek-capek belajar.. Akhirnya cuma kuliah disitu?”

Tapi tenang, tak semua manusia jahat begitu, masih ada juga yang suportif dan terharu saat temannya berhasil lolos.

Masih banyak orang yang berpikir masuk jurusan tertentu itu kece atau masuk universitas tertentu itu kece.

Jadi, jarang ada yang benar-benar pilih jurusan sesuai minat. Karena dibayangi oleh prestise suatu universitas/jurusan/jaket/prospek kerja

Pendidikan di Indonesia berhasil membuat pelajar yang melulu mementingkan penilaian orang dan uang

Pendidikan di Indonesia telah gagal menanamkan hal terpenting dalam hidup, tidak lain adalah bermanfaat atau tidaknya kita dalam hidup orang lain.

Banyak yang berusaha keras untuk menggapai sesuatu, saat mereka berhasil menggapainya, diremehkan karena tidak di universitas peringkat 10 besar. Padahal, mereka punya passion.

Banyak yang sedikit usaha, tapi berhasil juga menggapai, sangat dibanggakan karena masuk di universitas peringkat 10 besar. Padahal, mereka tidak punya passion.

Kenapa passion penting? Menurut saya, jika manusia telah temui passion masing-masing, setidaknya hidupnya tak akan sia-sia.

Tidak akan berharap pada keberuntungan, apalagi kekuasaan. Yang penting menjadi berguna dan membuat nyaman.

Prinsip “asal dapat PTN” sebenarnya juga buat saya eneg. Kesannya batas antara hidup dan mati itu adalah PTN. Pemikiran buruk.

Bayangkan, jika ada orang yang lebih passionate harus kalah dengan orang yang ngasal dan tak miliki tujuan konkrit. Hanya karena nilai. Apa pantas orang yang malas ini berhasil menggantikan mereka yang punya passion? Menurut saya it is a big NO.

Saya sendiri punya passion di suatu bidang. Makanya, dalam SNMPTN kemarin saya memilih dua jurusan berbeda dari universitas yang berbeda pula. Dimana saya harus yakin betul bahwa kedua jurusan itu saya sukai, tidak ngasal. Sehingga meskipun saya tidak mendapat pilihan pertama, saya tetap senang dan nyaman belajar disana dan begitupun sebaliknya. Dan Alhamdulillah, saya lolos. Saya senang. Kedua orang tua senang. Sebagian teman juga turut senang. Memang betul, kita harus dikelilingi orang yang suportif, sehingga hati jarang dibuat kecewa.

Saran saya, hidup itu harus punya tujuan. Dan tujuan kita bukan jaket, universitas, dll. Melainkan nilai guna kita untuk masyarakat disekitar.

Saran lagi, untuk yang ikut SBMPTN/Mandiri/adik kelas yang juga akan berjuang masuk PTN. Kejar passion, tidak usah ikut-ikut orang. Kalau passion kita tak ada di universitas yang paling diminati kebanyakan orang, lanjut saja. Tidak usah malu. Kamu hidup bukan untuk penilaian orang, tetapi penilaian Allah. Yakinkan dalam hati sekeluarnya kamu dari kampus, kamu akan tumbuh menjadi orang yang berguna. Karena manusia yang bermanfaat bagi orang lain, sungguh prestisius hidupnya.

P.s

Yang lolos SNMPTN, selamat

Yang belum,

TERUS BERENANG, TERUS BERENANG, TERUS BERENANG, GOOD LUCK!!! SEMANGATT!!

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.