aku harus jadi apa biar keren di matamu?

“sia-sia banget belajar sampai jadi sarjana kalo endingnya jadi guru doang”
“kok mau jadi guru PAUD sih? lulusan SMA juga bisa, mending kerja di kantor!”
“guru ‘kan gajinya kecil”

lalu…. aku harus jadi apa biar keren di matamu?

berhubung masih jadi maba, banyak orang yang bertanya
“masuk universitas mana? jurusannya apa?”

mungkin aku bakal dianggap keren kalau aku dapat jurusan…. hmm jurusan apapun lah ya, yang penting saat lulus nanti gelarnya bukan S.Pd

tapi saat mereka tau aku jadi guru,
mereka langsung menautkan alis tanda heran,
“kok…… jadi guru?……”
apalagi pas tau jadi guru PAUD,
makin heran deh hehehe

mereka pun tak segan untuk meremehkan mimpiku,
dari dibilang gaji kecil, kerjaannya hanya nari dan nyanyi, bahkan ada juga yang enggan menanggapi

tapi tidak apa-apa, aku mengerti,
tapi kadang aku berharap mereka juga mengerti

aku ingin mereka mengerti,
di saat mereka punya mimpi bagi Indonesia,
aku pun punya mimpi bagi Indonesia
hanya saja cara yang di pilih berbeda

mereka memilih cara agar meraih mimpinya di bidang hukum atau ekonomi atau sains dan teknologi atau cara-cara hebat lainnya

sedangkan aku memilih pendidikan/profesi guru untuk meraih semua mimpi-mimpiku,
bagiku menjadi guru PAUD tanggung jawab yang sangaaaat besar, ada generasi baru yang harus kita didik,
ada generasi baru yang harus dibimbing,

bagiku, menjadi guru PAUD berarti memilih untuk berdiri di ambang batas antara surga dan neraka,
jika punya niat yang lurus dan benar saat mendidik, ada surga beserta percikan air yang siap menenangkan jiwa
jika punya niat yang salah dan salah saat mendidik, ada neraka beserta api yang menyala yang siap melahap jiwa

aku rasa, tak perlu lagi merasa siapa yang paling hebat, siapa yang paling kuat, juga siapa yang paling sejahtera

aku rasa, sebagai anak muda, ini saatnya bagi kita untuk menjadi manusia yang prestisius

tidak! prestisius yang ku maksud bukan soal warna almamater apa yang kita pakai hari ini

bukan juga soal IPK yang kita dapat saat lulus nanti

bukan juga soal gaji yang kita dapat saat dewasa nanti

prestisius yang ku maksud adalah daya guna yang bisa kita bagi kepada mereka yang tak seberuntung kita,
bagi mereka yang tak pernah mengenyam pendidikan,
bagi mereka yang tak pernah makan di restoran,
bagi mereka yang tak pernah dapat uang jajan
bagi mereka yang menjadikan sampah sebagai penghidupan,
bagi mereka yang menjadikan air kotor untuk mandi bahkan minuman
bagi mereka yang tidur beralaskan tanah ataupun aspal jalanan

mereka membutuhkan kita,
kita dibutuhkan mereka
kita bisa membantu lewat cara-cara hebat yang kita tempuh hari ini

bukankah الله sudah menciptakan kita dengan begitu hebatnya?
sayang sekali jika kita hanya menjadi mahluk paling sia-sia yang pernah Ia ciptakan, karena terus menghamba kepada dunia, yang langsung tersirap matanya saat melihat kilau emas juga aroma uang

kadang aku berpikir,
kalau mereka meremehkan guru, buat apa mereka sekolah selama ini? buat apa mereka menyekolahkan anak-anak mereka? bukankah selama ini kita di didik oleh para guru?

kalau soal rezeki pun الله sudah mengatur, maksudku tidak perlu sibuk mengurusi gaji orang 😉

dan bagiku, aku pun tidak merasa sia-sia belajar sampai sarjana untuk menjadi guru,
tidak sama sekali,
kenapa? yaaa karena aku punya passion di bidang ini. menurutku, sesuatu yang akan menjadi sia-sia adalah saat aku memilih jurusan yang tidak aku sukai bahkan aku kenali.

seperti itu 😀

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.